Medan Labuhan,Gloobal Berita.com - Gara-gara menasehati tetangganya yang sedang cekcok,mengakibatkan Perdi Sinaga (44) warga Pasar II Timur Lingkungan 22 Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan selaku oknum wartawan media harian terbitan Medan menjadi sasaran pemukulan bahkan korban sempat disiram air tuak di bagian wajahnya hingga tersungkur dan
dikeroyok 2 preman yakni tersangka pelaku Jhon Lenong Hutahuruk (22) dan Sirait Dua Sihaloho (34).
Menurut keterangan korban usai buat laporan pengaduan bernomor LP 1058/V/2012/SU/Pel.Blw/Sek.ML di depan Polsek Medan Labuhan Selasa sore (15/05/2012) menceritakan, awalnya korban menasehati adadikeroyok 2 preman yakni tersangka pelaku Jhon Lenong Hutahuruk (22) dan Sirait Dua Sihaloho (34).
tetangganya yang sedang cekcok di halaman dekat rumahnya, lalu korban menganjurkan lebih baik dibicarakan di dalam rumah mereka karena itu menyangkut urusan keluarga.
Namun nasehat si oknum wartawan ini bukannya digubris malah menyiramkan air tuak ke wajah korban selanjutnya korban dikeroyok tersangka hingga tersungkur tanpa sempat memberikan perlawanan, syukurnya pemilik warung tuak bernama J.Saragih melerai para tersangka dan korban, selanjutnya korban melakukan visum di rumah sakit Maya Sari marelan serta membuat laporan ke Polsekta Medan Labuhan.
Akibat pengeroyokan itu, wajah korban lembam, mata bengkak bahkan hingga kini masih tampak luka goresan di sekitar pelipis maupun pipi korban."Maksudku Senin dihari itu sekira pukul 01.30 WIB menganjurkan tersangka untuk bicarakan masalah di dalam rumah, sebab kutenggok ada ribut-ribut di luar rumah, tapi dasar tersangka terlalu emosional langsung menyiram tuak ke wajahku serta melakukan pengeroyokan,"kata Perdi saat ditanyai.
Perdi Sinaga selaku wartawan harian berharap pada pihak kepolisian untuk segera menangkap 2 tersangka pelaku sesuai laporan yang ia perbuat bahkan para saksinya sudah lengkap, saya berharap pelaku secepatnya diproses secara hukum sebab saya percaya supremasi hukum adalah panglima tertinggi di negeri ini,"harap korban sembari menunjukan bekas luka dideritanya.(guslim)
Tidak ada komentar: