HAMPARAN PERAK | GLOOBAL BERITA
- Sebanyak 22 unit pondok rumah milik petani miskin berada dilahan
tanah suguhan Desa Klumpang Kecamatan Hamparan Perak kini rubuh
dan
rata dengan tanah pasca dibakar dan dirusak oleh ratusan massa bayaran
pihak PTPN II kebun Klumpang berdalih okuvasi,
Kamis (14/02/2013) pukul 08.00 WIB selain puluhan rumah ternyata ribuan
batang tanaman milik petani disana turut dibabat dan dirusak.
Tak terima atas kejadian tersebut ketua kelompok petani tanah suguhan,
Ismul Hakim alias Gatot mengatakan, akan mengadukan ke Polres Pelabuhan
Belawan, DPRD Sumut serta ke Komnas HAM. Ia menerangkan, mereka telah
bercocok tanam di lahan tersebut sejak 2 tahun lalu namun diperlakukan
biadap oleh oknum PTPN II Kebun Klumpang sudah kali kelimanya dialami.
Padahal
mereka bukanlah petani pengarap melainkan petani dilahan tanah suguhan
dengan luas 350,468 M2 SK berdasarkan alas hak surat keterangan tentang
pembagian dan penerimaan tanah sawah dan ladang no
044/Hamparan Perak /Ds.
Dalam surat tersebut menyatakan berdasarkan surat ketetapan dari menteri
dalam negeri tanggal 28 juni 1951 no.12/5/14dan ketetapan tgl 28
september 1951 no 036/K/agr telah dibagikan pada harto
Harjo
kampung klumpang Psr V/iv kec. hamparan perak , Kab.Deli Serdang yang
juga termasuk consessi ex-VDM Klumpang Estate luas 2 hektar panjang 200
meter lebar 100 myaitu petak 44 dalam peta lampiran berita acara
pengundian yang dilakukan di Klumpang h.perak tgl 4 april 1952.
"Sakit hatilah kami pak,inikan tanah kita, kita ada alas hak sebab kami
ini ahli waris atas tanah suguhan ini, lihatlah, rumah kami sebagai
tempat berteduh dan di lahan ini kami mencari makan kini sudah
rusak
diobrak abrik dan dibakar massa preman dari PTPN II Kebun klumpang,
kami disini hanya sekedar untuk hidup dan bercocok tanam sesuai surat
ahli waris yang kami miliki, kami bukanlah penggarap
disini,dan sampai kapan pun kami tetap bertahan selangkah pun kami
enggak mau mundur demi mempertahankan hak kami, kami menutut agar pihak
PTPN II kebun Klumpang untuk membangun kembali rumah kami yang dibakar
serta tuntut ganti rugi,"keluh
Rukita Br Bangun alias Girik (44) janda anak lima yang saat ini
rumahnya habis dibakar massa preman kebun yang tak berprikemanusian itu.
Terpisah,
Manager Kebun Klumpang, Ir.Heri Suprianto ketika dikonfirmasikan belum
bisa memberikan keterangan terkait okuvasi tersebut sebab masih berada
di lokasi, besok saja kalian datang jumpai
kerani 1 saya, tuturnya saat dihubungi via HPnya.(Abu/Gus/H. Perak)