You are here: Home »

ACEH TAMIANG | GLOBAL SUMUT-Ratusan warga dari sejumlah desa di Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang melakukan aksi demo ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Tanjung Seumantoh, Senin (14/12).Kahadiran ratusan warga yang mengatas namakan Gerakan Meusafat Anti Polusi Udara (GEMPUR) itu ke pabrik anak perusahaan PTPN I Langsa meminta Direktur Utama PTPN I agar menutup sementara opersional PKS Tanjung Seumantoh."Sebelum ada penyelesaian mengenai polusi udara yang meresahkan warga sekitar pabrik, PKS harus dihentikan operasinya" kata Koordinator GEMPUR Mustafa Kamal.

Selain itu, para pengunjuk rasa juga menuntut perusahaan untuk membebaskan lahan lapangan sepak bola Kampung Simpang Empat dan lahan Meunasah Kampung Alur Bemban dari HGU PTPN I Langsa yang sebelumnya pernah dijanjikan untuk dilepaskan.Dalam aksi tersebut selain diikuti ratusan warga juga turut serta ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang Ir.Rusman.xxxxxxxxxxxx  Menurut informasi yang dihimpun  para unjuk rasa tidak puas dalam aksi hari ini, karena tidak ada tanggapan dari pihak perusahaan.Dikabarkan mereka akan melanjutkan aksi demo dilapangan bola kaki Kampung Upah besok Selasa (15/12) dan pendemo akan berhadapan langsung dengan Direktur Utama PTPN I Langsa.(Arman Suharza)








Nama                                   : Paridah
Tempat/tanggal lahir/umur  : Marelan,12 juli 1980 - 32 tahun
Agama                                 : Islam
Status Perkawinan               : Kawin
                                          
                                               a.Nama Suami T.Muhammad
                                               b. Jumlah anak (satu)

Alamat tempat tinggal         : Jln.Marelan I Psr IV Barat Lingk 10.Kel Rengas Pulau

Riwayat Pendidikan             : a. SDN 067261 Medan Marelan
                                               b.  SMP PGRI 3 Medan Marelan
                                               c.  SMU Sinar Husni Helvetia Medan
                                               d.  D- III Analis Kesehatan Dr Rusdi Medan

Kursus/Diklat                         a. Kursus Bahasa Inggeris

Riwayat Organisasi                a. LSM  (lembaga Sosial Masyarakat)
                                                b. FKWJ (Forum Komunikasi Warga Jawa)
                                                c. Pengajian

Riwayat Pekerjaan
                                               a. RSU Bina Sejahtera
                                               b. RSU Rumkit Binjai
                                               c. RS H.Adam Malik Medan
                                               d. RS Murni Teguh Memorial Hospital

Mengabdi untuk Kesehatan Dan Kesejahteraan Masyarakat Kota Medan oleh karenanya mohon dukungan masyarakat kota medan khususnya daerah pemilihan  (Davil 5) yang meliputi 4 Kecamatan, Kecamatan Medan Deli, Kecamatan Marelan, Kecamatan Medan Labuhan dan Kecamatan Medan Belawan


Gunakan BBM Solar Subsidi, Negara Rugi Rp. 3 Miliar/Bulan.
 
Medan I GLOOBAL BERITA - PTPN-II Kwala Madu dan Sungai Semayang gunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) solar subsidi. Akibatnya dalam satu bulan negara dirugikan sekitar Rp. 3 Miliar lebih. Senin (22/04/2013).
          
Modus pelanggaran Permen ESDM Nomor : 01 Tahun 2013 Tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak itu berawal dari transportasi PTPN-II yang mengangkut hasil perkebunan tebu. Seperti pabrik tebu PTPN-II di Kuwala Madu, setiap harinya perusahaan di bawah naungan BUMN tersebut menggunakan BBM solar subsidi 380 ton/hari.
           
Pabrik tebu itu baru dapat dioperasikan jika hasil perkebunan tebu menutupi 3800 ton tebu, sementara kapasitas truk angkutan tebu berkisar 10 ton/truk, sehingga untuk mengangkut 3800 ton tebu diperlukan 380 trip, yang mana tiap trip angkutan memerlukan 30 liter Bahan Bakar solar. Truk angkutan hasil perkebunan tebu PTPN-II itu mengisi BBM solar subsidi di tiap SPBU di sekitar Binjai dan Tandem Hilir. Hal yang sama juga terjadi di PTPN-II Sungai Semayang, dari kegiatan transportasi angkutan hasil perkebunan tebu kedua pabrik tebu PTPN-II tersebut merugikan negara sekitar Rp. 3 Miliar lebih/bulan.
           
Menanggapi masalah itu, ketua umum DPP LSM Berasatu Anak Negeri Indonesia (LSM Berani) Abd. Rahman desak Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan untuk segera mencopot Dirut PTPN-II Bhatara Moeda Nasution.
          
“Dirut PTPN-II Tanjung Morawa harus bertanggung jawab dengan apa yang terjadi dijajaran PTPN-II. Pelanggaran Permen ESDM Nomor 01 Tahun 2013 yang terjadi pada truk angkutan PTPN-II itu suatu bentuk kelemahan dan kelalaian Dirut, sehingga puluhan truk angkutan perkebunan tebu PTPN-II menggunakan BBM solar subsidi yang didapatinya di sejumlah SPBU. Tegasnya, Dirut PTPN-II Tanjung Morawa itu gagal sehingga merugikan negara, sangat wajar jika jabatan jadi taruhannya”. Kara Rahman.
           
Dalam waktu dekat lanjut Rahman, DPP LSM Berani segera melaporkan kegagalan Dirut PTPN-II itu kepada Meneg BUMN dan DPR-RI, serta mendesak agar Dirut PTPN-II Tanjung Morawa segera diganti. Tegas Rahman.
           
Dirut PTPN-II Tanjung Morawa Bhatara Moeda Nasution melalui Humasnya Rahmuddin di ruang kerjanya, Senin (22/04/2013) mengaku tidak tau dengan adanya Permen ESDM Nomor 01 Tahun 2013. “Saya tidak tau Peraturan Menteri ESDM itu”. Kata Rahmuddin melindungi atasannya. (red).

LIMA PULUH | GLOOBAL BERITA- M.isa Nelayan Tradisonal Asal Tanjung Tiram datangi Bupati Batu Bara H OK Arya Zulkarnain SH MM minta Pukat grandong (pukat tarik dua kapal) di hapuskan dari perairan Batubara Senin (08-04-2013).


Kedatangan Nelayan Asal Tanjung Tiram di kediaman rumah Dinas Bupati Batubara Senin malam Pukul 20.00 Wib di Perumahan  Tanah Itam Ulu Limapuluh Kabupaten Batubara Sumatera Utara yang di dampingi Indrawan,SH Ketua KANTI (Komunikasi Antar Nelayan Tradisonal Indonesia) dan Sekjen Forum Komunikasi Wartawan Indonesia (Forkomwari) Abu Hasan Asyari di sambut baik Bupati Batu Bara H OK Arya Zulkarnain SH MM.



Dalam pertemuan itu M.isa salah satu masyarakat nelayan asal tanjung tiram  menyampaikan terimakasihnya kepada Bupati karena beberapa hari ini pukat tarik dua kapal (pukat grandong) sudah tidak beroperasi di perairan batubara, Selama tidak beroperasinya pukat grandong penghasilan nelayan mulai membaik.Namun nelayan masih ragu apakah pukat grandong sewaktu - waktu akan kembali melaut di Batubara."Atas nama masyarakat nelayan tradisonal kami minta pemerintah Batubara menerapkan Peraturan Menteri Nomor 02 tahun 2011 tentang larangan operasional kapal pukat, yang ditarik dengan dua kapal di wilayah perairan perikanan Batubara"Ungkap Isa



Ketua KANTI (Komunikasi Antar Nelayan Tradisonal Indonesia) Indrawan, SH mengatakan Petugas -Petugas keaman laut hendaknya menjalankan tugasnya dengan tanggung jawab. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No PER.02/MEN/2011 tentang  larangan operasional kapal pukat, yang ditarik dengan dua kapal jelas ada namun petugas keaman laut sepertinya masih bekerja setengah hati sehingga masyarakat nelayan tradisonal marah dan terjadi pertikaian dan pembakaran."Kita minta Petugas keamana Laut menjalankan Permen No PER.02/MEN/2011 dengan baik dan jangan ada tawar menawar untuk kepentingan satu kelompok".Ujar Indrawan.



Hal yang sama juga di katakan abu hasan, Sekjen FORKOMWARI ini minta Pemerintah khusnya aparat keamanan laut supaya menjalankan Permen No PER.02/MEN/2011.menurutnya jika keaman laut menjalankan permen tersebut dengan benar niscaya tidak akan ada konplik di laut.



Sementara itu  Bupati Batu Bara H OK Arya Zulkarnain SH MM berjanji akan selalu melindungi nelayan tradisional Batubara sampai kapan pun. Oka Arya juga berharap semua pihak menegakkan aturan yang berlaku di laut dan jangan sampai nelayan tradisional Batubara terganggu oleh para pemilik kapal nelayan modern. 



Kabupaten Batubara ini adalah hasil perjuangan oleh karenanya harus kita bangun bersama.Penduduk Batubara  lebih kurang 498.468 jiwa dengan luas wilayah 922,20 km serta 7 kecamatan  penduduknya Batubara 20%  merupakan nelayan.



Seperti mana kita ketahui OK Arya Zulkarnaen, merupakan Bupati terpilih terpilihmelalaui jalur independen dan  sangat dekat dengan kalangan  nelayan. Kedekat Oka ini membuat Ok akan memperjuangkan hak - hak nelayan,Kedepan OK juga akan membuat pemukiman nelayan serta akan memajukan penghidupan  ekonomi nelayan.

OK Arya Zulkarnaen, mengimbau DPRD setempat segera menggelar sidang untuk membahas pembentukan perda tentang pembagian zona tangkap di laut agar jangan kembali terjadi bentrok antar nelayan.


Bupati Batubara ini menegaskan, apabila sudah ada perda tentang zona tangkap ikan di laut maka pihaknya akan bisa bertindak sesuai peraturan terhadap nelayan yang dinilai melakukan pelanggaran di laut.

"Saya akan tetap melindungi nelayan tradisional Batubara sampai kapan pun. Jangan sampai bantuan jaring yang saya berikan menjadi sia-sia akibat kapal pukat tarik dua (pukat grandong)  yang mencari ikan di sekitar pantai sehingga mengganggu nelayan tradisonal," Jelasnya. (Redaksi)





BELAWAN | GLOOBAL BERITA- Direktorat Kepolisian Perairan Daerah Sumatera Utara Kombes Ario Gatut Kristianto diwakili Kasubdit Gakkum Dit Polairdasu AKBP Burhanuddin Desky dan Kepala Satuaan Patroli Perairan Dit Polairdasu (kasatrolda) AKBP Tulus Juswantoro Sik menerima nelayan asal Batu Bara diwakili M.isa dan Kolil kamis (04/04/2013) di MakoDitpolairdasu jalan TM pahlawan Belawan.
Nelayan Asal Kabupaten Batu Bara ini sebelumnya juga menyampaikan aspirasi ke PSDKP  Jl. Gabion Belawan  yang diterima kepala bidang tata usaha Monang Harahap.
M.isa yang mewakili nelayan asal Batu Bara minta kepada aparat penegak hukum Polairdasu supaya turun
ke perairan Batu Bara  karena diwilayah mereka pukat  grandong sudah sangat meresahkan dan juga di kuatirkan akan menimbulkan konplik antar nelayan di sana.
"Kami atas nama nelayan tradisonal minta bapak - bapak Polairdasu menangkap pukat tarik dua alias pukat gerandong di perairan Batu Bara, Suara kami di Batu Bara sudah tidak di dengar pejabat -pejabat disana maka kami datang kemari untuk menyampaikan permasalah yang ada sehingga bapak - bapak tahu persolan sebenarnya,"ungkap M.isa.
"Ada sekitar 40 set kapal pukat gerandong disana yang terus beroperasi walau sudah dilarang sesuai Permen 02 tahun 2011 tentang larangan operasional kapal pukat ditarik dua kapal, akan tetapi mereka tetap membandel, kami pun sering mengusir mereka dilaut sehingga nantinya kami takut masyarakat nelayan lainnya emosional dan langsung main bakar,"tabah Kolil
Menyikapi keluhan yang di sampaikan nelayan, Kepala Satuaan Patroli Perairan Dit Polairdasu (kasatrolda) AKBP Tulus Juswantoro Sik berjanji akan menindak kapal pukat tarik dua alias pukat gerandong.
besok jum'at (05/04/2013) akan ada patroli serta razia penertiban terhadap kapal pukat tarik dua dan untuk masalah kesepakatan antar nelayan tradisonal dengan tarik dua kapal yang saling tanda tangan, ternyata tidak ada kesepakatan secara jelas dan tanda tangan tersebut tidak mewakili semua nelayan tradisional, saya himbau agar dikoordinasikan dan dibicarakan dengan baik dengan pemerintah daerah Batu Bara dan aparat Kelautan disana /Sat Polair, PSDKP, Pos AL dan saya minta jangan ada lagi tindakkan anarkis yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain."Jelas Tulus Juswantoro.(Abu /Global/ Mdn)

BATU BARA  | GLOOBAL BERITA -  Ratusan Nelayan Tradisional  Kabupaten Batubara kembali bakar  pukat tarik dua kapal alias pukat grandong atau pukat setan di sekitar Lampu Pusing di Perairan Batubara Sabtu (20/4/2013).
Seperti  di ketahui pukat yang ditarik dua kapal atau pukat grandong telah di larang sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.PER.02/MEN/2011 Namun Anehnya pukat grandong ini tetap beroperasi di Perairan Batubara ini penyebab amarah  nelayan tradisional selain itu alat tangkap pukat grandong menguras segala jenis ikan yang ada di laut dan parahnya lagi pukat grandong memasuki kawasan daerah tangkapan nelayan kecil, Sehingga nelayan tradisional kesulitan mendapatkan ikan.
Pantauan dilapangan sepekan belakangan pukat grandong di batubara sudah tidak melaut karena di rajia dan di tangkap oleh petugas namun beberapa hari kemudian pukat grandong terlihat mulai melaut secara diam - diam karena aktipitasnya terpantau berangkat pada malam hari dan pulangnya di waktu subuh, Dua hari belakangan ini aktipitas pukat grandong terlihat mulai mengganas, ini membuat nelayan tradisonal marah sehingga bila terlihat pukat tarik dua atau pukat grandong di perairan batubara nelayan tradisional sepontan akan merajia dan mengusir seperti yang terjadi pada hari sabtu (20/04/2013).Dua kapal pukat grandong kedapatan sedang mencari ikan di perairan batubara di kejar nelayan tradisional dan akhirnya satu kapal di bakar massa dan satu kapal lagi tenggelam.
Ketua Komunikasi Antar Nelayan Tradisional Indonesia (KANTI) Kabupaten Batubara M.isa Kepada Media Online www.globalsumut.com Minta Aparat Keaman Laut Mengawal dan Menjalankan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.PER.02/MEN/2011 Tentang larangan Operasional kapal pukat yang ditarik dengan dua kapal diwilayah perairan Batubara, Menurut Ketua KANTI ini jika semua keaman laut mengawal dan menjalankan permen No.PER.02/MEN/2011 tersebut dengan baik pihaknya yakin tidak ada konfik di perairan Batubara.
Lebih lanjut di katakan M.isa “Kalau pukat ditarik dua kapal atau pukat grandong dibiarkan dan tidak ada tindakan dari petugas keamanan laut ini sangat  mengganggu kehidupan nelayan tradisional dan itu akan  membuat nasib nelayan Batubara semakin menderita karena sulit mendapatkan ikan di laut,”Jelasnya.
  
M.isa, Tidak ingin pembakaran Kapal pukat tarik dua atau pukat grandong yang di lakukan nelayan terjadi kembali di Batubara  “untuk itu pihaknya minta semua keamana laut mengawal dan menjalankan permen No.PER.02/MEN/2011 dengan sebaik - baiknya dan Pihaknya minta petugas memeriksa setiap kapal - kapal ikan yang hendak melaut dengan begitu di harapkan tidak ada pukat tarik dua yang melaut,”Tambahnya.
(Kholilu Rahman / Reporter Batu Bara)


BELAWAN  | GLOOBAL BERITA -  kampanye pasangan Dr H Chairuman Harahap SH MH dan H Fadly Nurzal SAg kali ini terbilang unik dan menarik. Dengan perahu kapal berukuran sedang, kedua pasangan mengarungi perairan Belawan dengan safari baharinya didampingi sejumlah nelayan.

Calon Gubsu nomor 3 Chairuman-Padly di sambut antusias masyarakat belawan, pasangan calon gubsu ini  melakukan kampanye dengan menaiki sampan nelayan berkeliling perairan belawan mulai dari Titi Labuhan, tpi belawan hingga ke tangkahan Sundari Kelurahan Belawan I. (23/02/2013).

Perjalanan Pasangan Cagubsu No. 3 sepanjang lebih kurang 6 kilo dari Pekan Labuhan sampai dengan di kawasan Lorong Masjid Kelurahan Bagandeli Kecamatan Medan Belawan dan Fadly melanjutkan perjalan hingga ketangkahan sundari  cukup mengundang perhatian para nelayan serta masyarakat pinggiran sungai Belawan. Salam tiga jari tetap menjadi simbol keakraban bagi pasangan Ch-Fadly ketika menyapa masyarakat dan nelayan, termasuk mereka yang dilalui sepanjang perjalanan.


Dengan didampingi para tim suksesnya yakni M.Saprik Sani Tarigan, Zul Syahdan, Rusli AS dari elemen masyarakat Nelayan FTNI Kota Medan dan Ketua Golkar Medan Labuhan Mulia Asri Rambe alias Bayek, Pasangan Charly yang diusung Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP)setibanya di sejumlah tangkahan milik masyarakat nelayan langsung disambut dengan teriakan hidup Pak Chairuman Padly serta melambaikan tangan Salam tiga jari dan bendera - bendera yang bertuliskan Chairuman Padly.

Pasangan Charly juga sempat bertemu ramah sama masyarakat pesisir Belawan dan Pekan Labuhan bahkan Cagubsu Chairuman harahap sempat mendengarkan keluhan masyarakat nelayan soal sudah rendahnya kondisi kolong jembatan sungai Deli sehingga ketika air pasang maupun tingginya air sungai deli menyebabkan ratusan kapal nelayan tak bisa melintasi kolong jembatan.

Masyarakat nelayan berharap kelak, pak Chairuman Padly menang Pilgubsu menjadi Gubenur dan wakil diharapkan dapat  membangun jembatan sungai deli agar kapal- kapal ikan milik nelayan leluasa melintasi kolong jembatan sungai deli yang sejak dulu dikenal dengan nama jembatan kuning tersebut.

Begitu juga setibanyapasangan No.3 ini  di Lorong Masjid Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan, kedua pasangan yang sama-sama aktif sebagai wakil rakyat tersebut berkesempatan meninjau lokasi penduduk bekas korban kebakaran tahun lalu yang memusnahkan sejumlah rumah dengan jumlah 38 KK. Di sana Chairuman Harahap menegaskan bahwa melalui kehendak politiknya dia berupaya ke depan membangun masyarakat nelayan dan ekonomi mereka.

"Kita mau lihat masyarakat kita, masyarakat paling bawah di kampung masyarakat nelayan ini. Saya kira keadaan mereka perlu kita bangun. Karena memang rencana kita membangun kampung, membangun masyarakat, ekonominya, sehingga mereka bisa bangkit," seru pria kelahiran Gunung tua ini yang disambut meriah para masyarakat sekitar.

Mantan Kajati Sumatera Utara tersebut, juga mengakui sangat bahagia karena bisa melihat langsung keadaan masyarakat nelayan. "Tentu soal alat tangkap mereka, kemudian perahu kapal nelayan, itu perlu. Lebih banyak lagi, perlu kita persiapkan, termasuk wilayah tangkap, selain perlu diatur soal alat tangkapnya, agar nelayan kecil tidak dirugikan," tandasnya.

Sementara, Cawagubsu Fadly Nurzal, secara terpisah di lokasi tangkahan Bagan Deli sempat diwarnai aksi damai para nelayan pukat teri untuk menyuarakan aspirasinya. Melalui sekretaris nelayan pukat teri Alfian mereka bertemu perahu kapal rombongan Fadly Nurzal di pinggiran tangkahan. Mereka menyuarakan atas adanya pembatasan alat tangkap yang sebenarnya kurang jelas pengaturan tentang hal tersebut.

Sedangkan tak jauh dari aksi damai nelayan pukat tri terpampang spanduk bertuliskan forum taruna melayani, pukat grandong musuh kita bersama. Fadly Nurzal yang menjadi target nelayan saat itu dengan tenang mendatangi dan berupaya menenangkan dan mendengarkan aspirasi para nelayan tersebut, dan bagi Ketua DPW PPP yang juga anggota di DPRD Provinsi Sumatera Utara berjanji akan menyelesaikan permasalahan di kalangan nelayan agar meminimalisir konflik diperairan ini

Ditempat terpisah  itu iring - iringan mobil dan becak  mengelilingi belawan yang langsung di pandu Ketua Formabem M.Safrik Sani Tarigan mulai dari titi labuhan menuju ke bagan deli  dan selanjutnya memasuki jalan selebes, Sepanjang perjalan yang di lalui yel - yel "Hidup Chairuman Fadly " Hidup Formabem terus terdengar serta lambaian tangan salam tiga jari tetap menjadi simbol keakraban masyarakat hingga akhirnya iring - iringan rombongan sampai ke sundari menjemput pasangan no.3 Cawagubsu Fadly Nurzal Ketua DPW PPP yang juga anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara ini di tangkahan sundari belawan lama yang melakukan kampaye dengan menaiki kapal nelayan tersebut.

Ketua Formabem M.Saprik Sani Tarigan mengawal langsung pasangan Cagubsu no 3 ini hingga memasuki tol kampung salam, pasang cagubsu ini masing - masing meneruskan perjalannya Chairuman langsung menuju Siantar sedangkan Padly ke Medan Deli (Mabar)

(Abu/Gloobal/Mdn)