Dua Tahun Rumah Buruh TKBM Terlantar Dan Ditumbuhi Pohon Pisang
MEDAN LABUHAN | GLOOBAL BERITA - Proyek pembangunan rumah buruh sebanyak 3000 unit yang telah dicanangkan mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jacob Nuwawea zaman Presiden Megawati Soekarno Putri beberapa tahun lalu ternyata sampai kini proses pembangunanya masih terseok-seok, bahkan tak semanis yang diungkapkan Ketua Koperasi TKBM Tombang Hutabarat.
Terbukti ratusan unit rumah buruh TKBM di kawasan Blok AA Tahap ketujuh Jalan Kail IV Lingkungan 4 Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Labuhan dibangun kontraktor PT Makmur Property dengan manejer
perumahan Muchktar Ahmad, kondisinya terlantar hingga telah ditumbuhi pohon pisang dan semak belukar.Entah apa alasan pihak Depelover enggan melanjutkan proyek perumahan tukang pikul di Pelabuhan Belawan tersebut.
"Kami heran pak, kenapa proyek perumahan tersebut tak dilanjutkan padahal sudah 2 tahun lamanya terlantar, kini kondisinya kian lapuk,semak kali mungkin udah jadi sarang ular, bahkan dikala malam bak rumah hantu, cocoknya jadi rumah anak genk motor bukan rumah buruh, siMuchtar selaku manejer perumahan harus bertanggungjawab, apa kerjanya sebab dia tak pernah nampak batang hidungnya disini, "kata Batu Purba yang akrab disapa Si Suar Sair selaku buruh TKBM sektor 2 yang memprotes masih terlantarnya proyek rumah buruh tersebut.
Ketika dikonfirmasikan Ketua Koperasi TKBM, Tombang Hutabarat melalui Telepon Selulernya membenarkan proyek 136 unit rumah buruh tersebut masih terlantar akibat pihak Developer PT Makmur
Property pimpinan Abun kekurangan modal kerja.
"Sebenarnya pihak Koperasi menerima rumah buruh setelah selesai dibangun dan kita hanya tinggal terima kunci, kalau rumah itu belum siap, ya itukan masih tangungjawabnya pihak Developer,"jelas Tombang.
Tombang juga akan terus mendesak pihak Depelover PT.Makmur Property untuk segera merampungkan pembangunan rumah buruh tersebut, kalau perlu nanti kita cabut saja kontraknya bila tak sesuai perjanjian
sebab kita juga sudah didesak buruh, katanya siangkat.(Agus Salim).
Tidak ada komentar: