CEGAH H5NI, PEMKO MEDAN SIDAK PASAR
Walikota Medan, Rahudman Harahap, memimpin jajarannya melakukan penyemprotan disenfektan di sejumlah pasar unggas. Hal ini karena dilatarbelakangi bahwa Indonesia tercatat sebagai negara dengan korban flu burung terbanyak di dunia. Data yang didapat dari world health organization (WHO), sepanjang 2003 - 2011 ada 150 orang tewas karena flu burung.
Ini sebagai langkah pencegahan sekaligus imbauan kepada masyarakat, terutama para pedagang bahaya flu burung. Pemko Medan stand by memantau jika ada laporan dari masyarakat, kata Rahudman. Tak hanya ikut menyemprot, Rahudman juga sempat masuk ke sebuah toko dan memeriksa hingga ke bagian belakang toko. Dia memeriksa sejauh mana para pedagang menjaga kebersihan.
Ternyata mereka menerapkan prinsip kebersihan, mulai dari membersihkan kandang sampai pemberian makanannya, imbuh Rahudman.
Kadistanla Kota Medan, Wahid, menambahkan, selama ini mereka secara teratur memantau pusat-pusat perdagangan burung dan unggas. Sebagai pencegahan merebaknya flu burung, Distanla juga membagi-bagikan cairan disinfektan gratis ke setiap kecamatan. Setiap kecamatan memperoleh jatah satu liter disinfektan dengan rasio penggunaan untuk penyemprotan lima mililiter per satu liter air.
Kami juga telah menurunkan petugas yang telah dilengkapi surat tugas resmi untuk mengontrol setiap lingkungan yang memang jumlah unggasnya banyak, ujar Wahid. Menurut Wahid, peralihan cuaca dari musim hujan menuju musim kemarau perlu diwaspadai. Sebab pada saat peralihan ini, peluang penyebaran virus flu burung semakin besar. Oleh sebab itu, untuk memperkecil resiko sekaligus memutus mata rantai penyebaran virus dilakukan penyemprotan disinfektan.
Sebagai komitmen terhadap upaya pencegahan, Distanla Medan membentuk satuan tugas (satgas) atau tim pemantau flu burung. Tim bernama Participant Disease Surveilance Disease (PDSR) ini bertugas memantau dan menerima laporan flu burung di masyarakat. Masyarakat tak perlu ragu melaporkan kejadian kematian unggas.
Wahid berharap masyarakat pro aktif melaporkan jika terdapat kematian unggas secara tiba-tiba dan tak wajar. Dan tak perlu menunggu hingga jumlahnya banyak. Kalau ada lima atau sepuluh ekor ayam yang mati tiba-tiba segera laporkan. Tim kami pasti turun, katanya
Tidak ada komentar: