You are here: Home »

Bangunan Liar Marak di Lahan Eks HGU PTPN II, Petani Diusir

Unknown Selasa, April 24, 2012 0

Labuhan Deli,Gloobal Berita.com -Ratusan Petani penggarap menuntut dihentikannya aktivitas pengembang (Developer) di lahan eks HGU PTPN II di kawasan Helvetia, Marendal I, Selambo, Sergai, Dagang Kerawan, Pagar Merbau, dan Desa Naga Kesiangan.


Pihak Kepolisian harus segera menindak tegas tindakan preman yang mengintimidasi masyarakat dalam perjuangan tanah, bongkar bangunan liar dan pagar tembok yang dibangun pengembang, properti maupun mafia tanah di lahan eks HGU PTPN II karena tidak memiliki IMB serta jangan diusir masyarakat petani penggarap dari areal lokasi sebab petani penggarap hanya sekedar cari makan dengan bercocok tanam bukan mencari kaya seperti para developer serta mafia tersebut.


 
Ketua Aksi Komite Tani Menggugat (KTM) OP Simanjuntak dan Kordinator Aksi Naulae melalui Sugianto pada Gloobal Berita, Senin (23/04/2012) mengatakan Pemerintah segera menyelesakan kasus sengketa tanah di lahan eks HGU PTPN II dan Tanah untuk rakyat bukan untuk pemilik modal (Mafia dan Pengusaha).
Sugianto yang juga selaku aktivis Dewan Kesehatan Rakyat juga mendesak segera dibentuknya Pansus penyelesaian kasus tanah di DPRD Sumut khususnya masalah tanah di Marendal I, Helvetia, Selambo, Sergai, Pagar Merbau, Dagang Kerawan, dan Naga Kesiangan.

Seperti di lahan eks HGU Helvetia seluas 18 hektar ada bangunan tanpa IMB milik PT ATC bahkan rakyat disana malah diusir, ironisnya aparat keamanan malah berpihak pada pengembang.
Petani penggarap juga menuntut agar dihentikannya aktivitas pengembang (Developer) di lahan eks HGU PTPN II di kawasan Helvetia, Marendal I, Selambo, Sergai, Dagang Kerawan, Pagar Merbau, dan Desa Naga Kesiangan.Kepolisian harus menindak tegas tindakan preman yang mengintimidasi masyarakat dalam perjuangan tanah, bongkar bangunan dan pagar tembok yang dibangun pengembang, properti maupun mafia tanah di lahan eks HGU PTPN II karena tak memiliki IMB.(Hamdan Nst)

About The Author

Adds a short author bio after every single post on your blog. Also, It's mainly a matter of keeping lists of possible information, and then figuring out what is relevant to a particular editor's needs.

Share This Article


Related Post

Tidak ada komentar:

Leave a Reply

Terima Kasih Telah Berkomentar. Komentar Kamu Sangat Berarti Buat Negara dan Juga Bangsa, Thanks A Lot