LSM Neraka Minta Ketegasan Dirut PT (persero) Pelni, Kapolri,
dan Menhub.
Belawan,Gloobal Berita.com -Lolosnya barang-barang yang diduga hasil seludupan asal Singapura Via
Batam di Pelabuhan Terminal Ujung Baru Belawan yang diangkut KM Kelud
bukti lemahan manajemen PT (persero) Pelni. Selain itu,buruknya
kinerja Polres Pelabuhan Belawan, Bea Cukai, serta Kepala Syahbandar
Pelabuhan juga tergambar dalam barang-barang tak jelas dari KM Kelud
yang bebas masuk di Pelabuhan Belawan.
Terkait hal itu membuat DPP LSM Negeri Rakyat Merdeka (Neraka) minta ketegasan 3 pejabat Negara. Minggu (08/04/2012).
Terkait hal itu membuat DPP LSM Negeri Rakyat Merdeka (Neraka) minta ketegasan 3 pejabat Negara. Minggu (08/04/2012).
“Kita heran melihat aktifitas muali dari KM Kelud dan petugas di
Pelabuhan Ujung Baru Belawan. Ratusan bahkan mencapai ribuan
barang-barang yang dikemas ke dalam kotak diangkut KM Kelud masuk ke
Pelabuhan Belawan. Dari KM Kelud, barang-barang itu disusun ke dalam
container, anehnya petugas di Pelabuhan Ujung Baru Belawan itu jadi
penonton, sepertinya ada mata rantai kerjasama yang baik antara pemilik
barang dengan petugas KM Kelud dan petugas di Pelabuhan Ujung Baru
Belawan”.
Hal itu dikatakan ketua umum DPP LSM Negeri Rakyat Merdeka (Neraka)
Abd. Rahman melalui Sekjen Binsar Panjaitan kepada Gloobal Berita di
Pelabuhan Ujung Baru Belawan saat melakukan pantauan atas aktifitas KM
Kelud. Minggu (08/04/2012).
Dikatakannya dalam Minggu ini DPP LSM Neraka akan minta ketegasan 3
Petinggi Negara masing-masing Menteri BUMN, Menteri Perhubungan, dan
Kapolri. “Dalam Minggu ini DPP LSM Neraka minta ketegasan 3
petinggi Negara terkait KM Kelud yang membawa ribuan kotak barang-barang
dagangan, serta fungsi, tugas, dan tanggung jawab penguasa dan keamanan
Pelabuhan Ujung Baru Belawan”. Kata Binsar.
Kita minta apa dasar hukumnya, tidak tertutup kemungkinan
barang-barang yang dibawa KM Kelud itu berupa minuman keras beralkohol
tinggi, atau bisa bahan peledak, atau segala bentuk jenis narkotika. Hal
ini bisa saja terjadi karena tidak ada pemeriksaan yang dilakukan
petugas di Pelabuhan tersebut.
Oleh karenanya, kita minta ketegasan
pejabat Negara agar ke depan Pelabuhan Ujung Baru Belawan bisa tertib
dan bebas dari barang illegal yang senantiasa mengancam penumpang KM
Kelud ataupun KM Sinabung. Tegas Binsar.
Pantauan Glooba Berita di lapangan, Minggu (08/04/2012) sejumlah
barang-barang yang dikemas ke dalam kotak dan diangkut mobil pickup
diantaranya BK 9230 LR (cold diesel), BK 8489 LG, dan BK 9034 Lu sempat
diamankan Polres Pelabuhan Belawan. Anehnya, beberapa jam kemudian
kembali dilepas, isu yang santer di lapangan karena minta naikkan jatah
yang belum diketahui maksudnya.
Sebelumnya Minggu malam (22/01/2012) pukul22.00 WIB, ribuan barang
kotak yang merupakan barang-barang dagangan dan barang terlarang lainnya
asal luar negeri tampak bebas masuk Via Pelabuhan Batam ke Pelabuhan
Belawan tak mendapatkan pemeriksaan mesin X-Ray maupun dari petugas
terkait di Pelabuhan Masuknya barang seludupan itu, diduga kuat adanya
kerjasama petugas di Pelabuhan dengan pemilik barang.
Pembongkaran
ribuan kotak barang bisnis illegal yang berjalan pada malam hari itu
tampak mulus tanpa hambatan. Ribuan kotak tanpa melalui mesin X-Ray itu
di susun ke dalam truk dan sejumlah angkutan umum, ironisnya truk-truk
tersebut mulus ke luar dari Pelabuhan Belawan melintasi Mapolres
Pelabuhan Belawan.
Pembongkaran barang kotakan yang didominasi barang keramik impor,
Pakaian bekas, Miras, dan puluhan jenis barang ilegal lainnya itu diduga
terdapat Narkotika dan senjata api. Namun sayangnya petugas terkait di
Pelabuhan Belawan baik oknum Polres Pelabuhan Belawan, Syahbandar
Pelabuhan, KPLP, maupun Bea dan Cukai tak dapat berbuat banyak, diduga
pejabat di Pelabuhan Belawan tersebut kenal baik dengan pemilik barang.
Minggu malam itu, sepertinya KM Kelud yang merupakan jasa
transportasi angkutan laut yang masih disubsidi Pemerintah di bawah PT
(persero) Pelni itu sudah berobah fungsi, sebab kapal yang seharusnya
membawa penumpang sandar ke Terminal Pelabuhan Belawan kini didomisili
barang-barang seludupan yang dikemas ke dalam ribuan kotak dan bebas
keluar memalui pintu gate Polres Pelabuhan Belawan.
Selain itu, satu unit container bertuliskan Sarana Bandar Nasional
nomor : SBNU 200195 diamankan Polres Pelabuhan Belawan, Minggu (15/01)
pukul 21.00 WIB. Setelah ditahan sekitar 6 jam, container yang diduga
berisikan Narkotika, senpi, dan miras, Pakaian bekas, dan barang lainnya
itu malah dilepas kembali oleh pihak Polres Pelabuhan Belawan tanpa
terlebih dahulu melakukan pemeriksaan intensif (buka container-red)
dengan alasan membuka container bukan kewenangan polisi melainkan
kewenangan pihak Bea Cukai.(Buser gloobal)
Tidak ada komentar: