Belawan,Gloobal Berita -Pihak Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan sempat dituding monopoli distribusi ES dan melakukan penyetopan terhadap sejumlah truk membawa muatan ES ke dalam wilayah Pelabuhan Perikanan oleh pihak Assosiasi Pengusaha Perikanan Gabion Belawan (AP2GB), Senin (28/05) namun tudingan langsung ditepis Julius Silaen selaku Kepala PPSB dan S Siagian Kepala PPSCB.
"Tak benar kami melakukan penyetopan paksa ES dari luar , melainkan kami hanya membatasi kuota yang telah ditentukan yakni sebesar 500 batang/harinya tiap pabrik Es dari luar Gabion,"ungkap Silaen.
J Silaen mengatakan, kepala Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan (PPSB) jauh hari sebelumnya telah mensosialisasikan melalui suratnya nomor 643/PPSB.B/PL.210/III/2012 serta sesuai hasil kesepakatan para
pengusaha/pemilik pabrik es yang berada di dalam dan luar kawasan PPSB menunjuk pelaksana untuk penertiban ditribusi pemasaran ES melalui koperasi karyawan Nusatarawan Belawan (KKNB).
Diterangkan, dari hasil beberapa kali pertemuan antara pengusaha pabrik es di luar dan dalam kawasan PPSB disepakati yaitu, pemesanan atau order Es melalui Unit Kerja Usaha Koperasi, petunjuk operasional/mekanisme operasional pemasaran es dengan harga es yang besar Rp 11.000/batang sedangkan yang kecil Rp8500/batang hingga Rp9500/batang dan es diterima ditempat.
Ketentuan tersebut mulai diberlakukan sejak 7 Mei 2012 sedangkan pembayaran es dilakukan dengan tunai maupun kredit, jika kredit waktunya selambat-lambatnya 1 bulan pada bulan yang bersangkutan dan ditagih langsung oleh bendaharawan Unit Kerja Usaha Koperasi bahwa dengan surat kuasa yang diberikan oleh pengusaha pabrik es.
Diakui, untuk di dalam PPSB saja diperkirakan kebutuhan ES untuk perbekalan melaut kapal sebanyak 11.700 batang perharinya sementara produksi es dari 4 pabrik yang ada di dalam wilayah kerja PPSB sebanyak 9000 batang sedangkan diluar PPSB ada lima pabrik Es yang mensuplay Es ke kawasan PPSB yang perlu diatur besaran kuotanya, ini dilakukan untuk menyelamatkan bangkrutnya 4 pabrik es yang ada di
dalam Gabion, sambung S Siagian saat diwawancarai.(Hasan)
Tidak ada komentar: