Walikota Medan Drs.Rahudman Harahap, MM mengatakan "Alhamdulillah, berkat kebersamaan dan kerja keras yang dilakukan selama ini antara jajaran Pemko Medan, masyarakat stakeholder pemangku kepentingan, kita berhasil mendapatkan piala Adipura untuk kategori Kota Metropolitan tahun 2012," ujarnya
Namun lain halnya di Belawan yang identik dengan Pelabuhan bertaraf internasional menjadi "langganan banjir pasang air laut". Di Kecamatan Medan Belawan, sekitar 700 KK terpaksa mengungsi meninggalkan tempat tinggal masing-masing akibat gelombang pasang dengan arus deras masuk kepemukiman penduduk, sehingga terpaksa harus mengungsi ketempat sanak-saudara atau lokasi yang lebih nyaman. Disamping itu warga harus berupaya sedapat mungkin menyelamatkan peralatan rumah tangga masing-masing agar tidak rusak.
Selain masuk ke rumah warga, air pasang yang deras itu membuat kota Belawan tak ubahnya seperti lautan lepas. Bukan hanya itu, arus lalu-lintas macet total hingga berjam-jam, membuat arus keluar masuk Pelabuhan Belawan terganggu, bahkan terlihat Kereta Api (KA) melintas di rel yang digenagi air laut setinggi pinggang orang dewasa membuat warga disekitar pinggiran Rel KA ketakutan.
Sebagaimana disampaikan salah seorang warga Belawan Eliver Tambunan kepada wartawan, Rabu (6/6) mengatakan, banjir pasang air laut di Belawan ini sudah sejak lama menjadi "langganan Banjir". Dalam satu minggu ini saja sudah 5 hari berturut-turut setinggi lutut orang dewasa hingga 6 jam, sehingga warga mengungsi dan sibuk menyelamatkan barang masing-masing.
Disamping itu arus lalu-lintas menjadi macet khususnya jalan Medan-Belawan, ungkap Eliver.
Eliver menambahkan Kota Medan Mendapat Adipura sementara Belawan menjadi langganan banjir, sudah seharusnya pemerintah Kota Medan memperhatikan warga Belawan yang sering dilanda banjir.
Sebelumnya jika pasang naik tidak sampai setinggi ini, kami menduga penyebabnya adalah perambahan hutan manggrub oleh orang-orang yang tidak bertanggung-jawab hanya untuk kepentingan sesaat,selain itu alur pelabuhan diduga sudah dangkal kata dan penimbunan -penimbunan di pesisir untuk pemukiman dan depo -depo peti kemas tambah Eliver. (H.Silaen)
Tidak ada komentar: