Belawan | Gloobal berita - Meski telah berulangkali dilakukan penertiban dari
pihak Muspika Belawan namun, keberadaan sejumlah pedagang sayur maupun
pedagang pakaian bekas di deretan jalur rel Kereta Api (KA) tampak masih menjamur tanpa bisa diatasi pihak PJKA maupun PD Pasar. Padahal resiko pedagang nekad bisnis diatas rel resikonya sangat fatal nyawa menjadi bisa melayang baik bagi pedagang maupun para pembeliSejumlah pedagang yang berada di Pasar Belawan, Minggu (10/06/2012) mengaku, justru berdagang diatas rel lebih cepat laris sebab cepat dilirik pembeli saat ingin masuk kedalam pasar, apalagi lapak pasar yang ada didalam sudah penuh dan harganya juga tinggi.
"Kami tak takut jualan diatas rel KA disini bang, kalau kereta api lewat pada jam tertentu, kami cukup mengeserkan dagangannya ke pinggir, lagipula kami juga ngak mau mati konyol,"kata Br Purba (43) pedagang monza saat ditanyai disana.
Begitu juga dengan pengakuan Bu Nurlela (42) seorang pedagang sayur diatas rel KA mengaku setiap harinya dagangan sayurnya laris manis,kalau kereta api lewat sayur mayur kami alihkan ketengah diantara rel agar tak terlindas.
Apakah ngak dilarang petugas?, ibu 2 anak itu mengaku tak takut sama petugas disini apalagi kami jualan juga dipungut bayaran bukan gratisan dengan berdalih berbagai macam uang kebersihan maupun uang keamanan, ungkap pedagang sayur tersebut.
”Jualan diatas rel, penghasilan saya bisa Rp100 ribu/hari ketimbang jualan dalam pasar keuntungan hanya dapat sekitar Rp50 ribu/hari, katanya sembari menyusun dagangannya yang sempat acak-acakan usai
kereta api lewat.(Agus salim)
pihak Muspika Belawan namun, keberadaan sejumlah pedagang sayur maupun
pedagang pakaian bekas di deretan jalur rel Kereta Api (KA) tampak masih menjamur tanpa bisa diatasi pihak PJKA maupun PD Pasar. Padahal resiko pedagang nekad bisnis diatas rel resikonya sangat fatal nyawa menjadi bisa melayang baik bagi pedagang maupun para pembeliSejumlah pedagang yang berada di Pasar Belawan, Minggu (10/06/2012) mengaku, justru berdagang diatas rel lebih cepat laris sebab cepat dilirik pembeli saat ingin masuk kedalam pasar, apalagi lapak pasar yang ada didalam sudah penuh dan harganya juga tinggi.
"Kami tak takut jualan diatas rel KA disini bang, kalau kereta api lewat pada jam tertentu, kami cukup mengeserkan dagangannya ke pinggir, lagipula kami juga ngak mau mati konyol,"kata Br Purba (43) pedagang monza saat ditanyai disana.
Begitu juga dengan pengakuan Bu Nurlela (42) seorang pedagang sayur diatas rel KA mengaku setiap harinya dagangan sayurnya laris manis,kalau kereta api lewat sayur mayur kami alihkan ketengah diantara rel agar tak terlindas.
Apakah ngak dilarang petugas?, ibu 2 anak itu mengaku tak takut sama petugas disini apalagi kami jualan juga dipungut bayaran bukan gratisan dengan berdalih berbagai macam uang kebersihan maupun uang keamanan, ungkap pedagang sayur tersebut.
”Jualan diatas rel, penghasilan saya bisa Rp100 ribu/hari ketimbang jualan dalam pasar keuntungan hanya dapat sekitar Rp50 ribu/hari, katanya sembari menyusun dagangannya yang sempat acak-acakan usai
kereta api lewat.(Agus salim)
Tidak ada komentar: