Aek Leodong | Gloobalberita.com-
Pengerjaan Perkerasan jalan telfrot dengan volume dan jembatan ukuran 4X6M yang dibiayai oleh dana Pusat melalui PNPM Mandiri Pedesaan Thn 2012 yang menelan dana sebesar Rp 227.570.600 (Dua Puluh Dua Juta Lima Ratus Tujuh Belasa Ribu Enam Ratus Rupiah)dan swadaya masyarakat 488 HOK yang dikerjakan oleh TPK Desa Leidong Timur Kecamatan Aek Leidong Kabupaten Asahan yang Tepat di ujung timur berbatasan dengan Desa Sukarame Kabupaten Labura disinyalir sarat KKN.
Pasalnya bangunan jembatan ukuran 4x6 yang baru selesai 2/9 dan rencananya akan diresmikan oleh Bupati/Kaban PMD/Camat/yang mewakili (tertulis di prasasti Red) pada tanggal Rabu (12/9/2012) mendatang namun saat ini jembatan masih terlihat terputus.
Hal ini terlihat dari sambungan besi yang seharusnya senyawa dengan besi lainnya kelihatan besinya hanya menempel tanpa menyatu dan langsung di cor.
Akibat hujan yang sangat derasa,cor-coraan semen terkelupas ditambah timbunan longsor sehingga titi terputus.
Menurut warga yang berhasil dimintai keterangan prihal terputusnya jembatan tersebut kepada wartawan Sabtu (08/9/2012)menyebutkan,pengerjaan titi tersebut asal jadi dan ambaradul.
Hal tersebut terbukti campuran semennya untuk pengecoran sangat tidak sebanding dengan semen dan pasir(seharusnya).
Ironisnya saat wartawan mengkonfirmasi perihal terputusnya jembatan tersebut ke Ketua TPK Suhariadi,ia membantah dan tidak mengakui kejadian ini.
Padahal wartawan turun langsung kelapangan dan mengambil dokumentasi tentang hancurnya jembatan tersebut.Sementara Suhariadi ketua TPK asik di rumah dengan memandori orang membuat teras rumahnya.
Kasak kusuk jiran tetangga pun sempat terdengar rekan media,ya gampang lah pak Suhariadi itu buat teras rumah orang dia ketua TPK,Kan paling tidak ia (Suhariadi red) bisa menyunat dana Proyek PNPM yang dana nya sampek ratusan juta rupiah,ketus warga yang tak ingin namanya ditulis di media.
Koordinator Labura Untung Harianto
Pasalnya bangunan jembatan ukuran 4x6 yang baru selesai 2/9 dan rencananya akan diresmikan oleh Bupati/Kaban PMD/Camat/yang mewakili (tertulis di prasasti Red) pada tanggal Rabu (12/9/2012) mendatang namun saat ini jembatan masih terlihat terputus.
Hal ini terlihat dari sambungan besi yang seharusnya senyawa dengan besi lainnya kelihatan besinya hanya menempel tanpa menyatu dan langsung di cor.
Akibat hujan yang sangat derasa,cor-coraan semen terkelupas ditambah timbunan longsor sehingga titi terputus.
Menurut warga yang berhasil dimintai keterangan prihal terputusnya jembatan tersebut kepada wartawan Sabtu (08/9/2012)menyebutkan,pengerjaan titi tersebut asal jadi dan ambaradul.
Hal tersebut terbukti campuran semennya untuk pengecoran sangat tidak sebanding dengan semen dan pasir(seharusnya).
Ironisnya saat wartawan mengkonfirmasi perihal terputusnya jembatan tersebut ke Ketua TPK Suhariadi,ia membantah dan tidak mengakui kejadian ini.
Padahal wartawan turun langsung kelapangan dan mengambil dokumentasi tentang hancurnya jembatan tersebut.Sementara Suhariadi ketua TPK asik di rumah dengan memandori orang membuat teras rumahnya.
Kasak kusuk jiran tetangga pun sempat terdengar rekan media,ya gampang lah pak Suhariadi itu buat teras rumah orang dia ketua TPK,Kan paling tidak ia (Suhariadi red) bisa menyunat dana Proyek PNPM yang dana nya sampek ratusan juta rupiah,ketus warga yang tak ingin namanya ditulis di media.
Koordinator Labura Untung Harianto
Tidak ada komentar: