You are here: Home »

MARELAN | GLOOBAL BERITA - Disaat menjelang hadirnya lebaran Idul Adha justru pasaran harga ikan laut menurun dan menyup kekolong karena sepi dari pembeli, sebaliknya permintaan akan daging ayam potong malah meningkat dan melompat - lompat karena banyak warga memilih membeli daging ayam potong ketimbang ikan.

Hasil amatan langsung di pasar tradisional Marelan dan Belawan, Kamis (25/10/2012) ternyata pasaran harga ikan merosot dari Rp 20 ribu/Kg kini hanya dijual Rp 15 ribu hingga Rp 10 ribu /kilogramnya untuk jenis ikan selayang, selar, gembung mata besar, maupun ikan laut lainnya.

Justru pasaran harga ayam potong meningkat dari harga Rp 16 ribu/Kg kini naik Rp 19 ribu hingga Rp22 ribu/Kgnya, sedangkan ayam kampung Rp 35/Kgnya, bahkan sejumlah tempat pemotongan ayam dan bebek dipadati warga.

"Biasalah bang, kalo besok mau hari raya malah harga ikan yang turun sebab para pedagang ikan yang biasa banyak mengambil pasokan ikan di Gabion enggan memasarkannya karena takut merugi apalagi biasanya permintaan ikan segar mimim dikala hendak lebaran, namun begitu harga ikan diperkirakan kembali normal sehabis lebaran idul adha ini,"ungkap Ahmat (30) pedagang Ayam di pasar Lima Marelan .(abu/mdn)    

BELAWAN | GLOOBAL BERTIA - Adanya tudingan pengutipan dana siluman terhadap kegiatan ekspor ikan ke luar negeri yang dilontarkan pihak HNSI Kota Medan ternyata dibantah pihak CV.Rezeki Kita selaku perusahaan kegiatan jasa ekspedisi yang melakukan ekspor ikan tersebut.Senin sore (08/10/2012).

"Kami resmi mengutip jasa angkutan ikan ekspor sesuai hasil pertemuan 4 September 2012 di Ocean fasifik Gabion Belawan, tentang jasa pelaksanaan ekspor ikan Indonesia-Malaysia Via CV rezeki Kita yang ditetapkan sebesar Rp 17.500/Box Fiber, jadi bukan pungutan siluman, sebagaimana yang sempat dituding HNSI Medan,"kata Drs Anshoruddin selaku Manager Umum CV.Rezeki Kita.

Menurut Anshoruddin dalam surat pemberitahuaannya nomor 26/RK/IX/2012 kepada pihak pengusaha disebutkan pula sesuai dengan surat edaran bank Indonesia (BI) pelaksana transaksi ekspor harus dilakukan Via BI, maka kami mengambil keputusan untuk pengiriman selanjutnya dengan mengutif jasa Rp 17.500/box fibernyadan untuk yang dilakukan sejak awal Agustus s/d September kami tetap mengutif sebesar Rp 17.500/box fiber.

Bila Bapak/Ibu keberatan dengan keputusan kami maka kami mohon maaf, karena kami tak mampu untuk melayani pengiriman barang Bapak/Ibu dan kami tidak keberatan jika Bapak/Ibu menggunakan jasa perusahaan lain atau dengan jalan lain untuk pengiriman ekspor ikan selanjutnya.

Terpisah, Zulfachri Siagia selaku ketua HNSI Medan mengaku sebenarnya tak bermaksud menuding CV Rezeki Kita melakukan pengutan tak resmi melainkan sekedar mengingatkan agar masyarakat nelayan tak diberatkan dengan adanya pungutan.

"Kita tak ada menuding CV rezeki Kita hanya saja kita mengingatkan pihak Eksportir yang membeli ikan dari nelayan jangan malah menekanlagi harga pembelian kepada nelayan sebab kondisi ekonomi masyarakat nelayan sudah kian sulit,"ujar Zulfachri mengingatkan.(Agus Salim/Gb/Blw) 

MEDAN LABUHAN | GLOOBAL BERITA - Kondisi angker ternyata menyelimuti kawasan TPI Nelayan Indah pasalnya, hasil tangkapan ikan yang didaratkan di dermaga Tempat Pendaratan Ikan (TPI) di Kelurahan Nelayan Indah hingga kini terbilang masih minim, meski kapal bantuan dari KKP Inka Mina 57 kerap mendaratkan hasil tangkapan di TPI milik Pemko Medan tersebut.

Kalangan nelayan pun masih enggan mendaratkan hasil tangkapan ikannya akibat jarak tempuh lokasi TPI berada di Sungai Paluh Pengatalan atau Paluh Janda Nelayan Indah terbilang jauh atau memakan waktu sekitar 20  menit dari Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan (Gabion).

"Bagaimana kami mau mendaratkan hasil tangkapan ikan disana bang,sebab kami melaut ini sudah terikat dengan pemilik boat agar mendaratkan ikan hasil tangkapan di tangkahan yang telah ditetapkan,apalagi fasilitas BBM maupun Es di TPI Nelayan Indah belum sempurna tersedia,"ungkap kalangan nelayan ditemui di Belawan.

Lain halnya disampaikan Nazaruddin Ismail selaku tokoh masyarakat nelayan di kawasan Medan Utara, menurutnya operasional kegiatan di TPI Nelayan Indah memang sejak dulu sulit dikembangkan sebab menurut kaca mata gaibnya disana ada 7 penunggu jin tanpa berkepala yang siap minta tumbal kepala kerbau.

"Nah, bila tumbal kepala kerbau disajikan di sekitar dermaga tersebut maka kegiatan pendaratan ikan di TPI Nelayan Indah disana bakal ramai,kalaupun dipaksakan kapal-kapal nelayan mendarat disana maka akan
banyak kapal yang mengalami kerusakan. Lihat saja pada kapal bantuan KKP Inka Mina 56 dan 57 saat ini bagai hidup segan mati tak mau,bahkan masih ada kapal bantuan yang hingga kini belum bisa diberangkat kelaut  yakni KM Inka 56,"ungkap Nazaruddin yang dikenal selaku orang pintar tersebut.(Agus Salim/Lbh)

BUKITTINGGI | GLOOBAL BERITA- Jaringan pita lebar dengan teknologi Super 3G+ diresmikan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring di Bukittinggi, Sumatera Barat, Sabtu (6/10/2012). Peresmian dilakukan di SMP Negeri 3 Bukittinggi, yang merupakan SMP tempat Tifatul bersekolah di tahun 1970-an.
Dengan adanya layanan internet pita lebar ini, diharapkan menjadi sarana bagi para siswa untuk bisa belajar lebih jauh dan membuat wawasan para siswa lebih luas. "Karena daerah ini merupakah daerah pariwisata, diharapkan pariwisata Bukittinggi juga akan semakin dikenal dunia," kata Tifatul.
Layaanan Super 3G+ merupakan layanan internet generasi ketiga namun menggunakan jaringan 900 Mhz. Biasanya layanan 3G menggunakan jaringan 2100 Mhz. Dengan demikian, jangkauan layanan pita lebar ini akan semakin luas

STABAT | GLOOBAL BERITA -Kader Pemberdayaan Masyarakat ( KPM)  adalah sebagai  Tim kerja yang ada di Desa dan Kelurahan yang ikut  membantu Pemerintah Desa dan Kelurahan serta lembaga kemasyarakatan lainnya dalam memberdayakan masyarakat dalam pembangunan. Disamping itu kehadirannya juga dapat membantu terwujudnya gerakan DOUM yaitu gerakan dari, oleh dan untuk masyarakat sabagai salah satu upaya mensejahterakan masyarakat. Hal tersebut disampaikan Bupati Langkat H.Ngogesa Sitepu dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Asisten Adm Pemerintahan Drs.Abdul Karim M.AP  pada pembukaan Bimtek Implementasi Peraturan Perundang-Undangan bagi Kader Pemberdayaan Masyarakat ( KPM) Desa/Kelurahan se-Kabupaten Langkat bertempat di Gedung PKK Stabat, Jumat ( 5/10).

“ Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM)  harus mampu mewujudkan peran serta masyarakat, sehingga timbul pada diri masyarakat rasa memiliki dan turut bertanggung jawab terhadap perkembangan kehidupan bersama sebagai warga masyarakat baik dalam penetapan kebijakan maupun program yang menjadi prioritas kebutuhan masyarakat  yang pada akhirnya dapat mensejahterakan kehidupan masyarakat “  ujar Bupati Langkat Ngogesa Sitepu.

Selanjutnya beliau mengharapkan kepada  KPM  untuk sungguh-sunggu dapat mengikuti dan menekuni pembelajaran yang disampaikan oleh fasilitator dan jangan menyia-nyiakan waktu yang berharga ini.

Sebelumnya Kepala Badan PMDK Kab.Langkat Drs.Jaya Sitepu melaporkan bahwa peserta terdiri dari Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan se-Kabupaten Langakat yang berjumlah 554 orang Yang terbagi dalam 8 angkatan tiap angkatan mengikuti pembelajaran selama 3 hari dan pelaksanaannya dimulai dari tanggal 4 s/d 23 Oktober 2012.

Hadir Ketua TP-PKK Kab.Langkat  Ny.Hj.Nuraida Ngogesa, Ketua TP-PKK  Kab.Solok,  Kadispora, Kabag Humas, Kakan Kemenag Langkat.(Awal/GB/STB)

MEDAN | GLOOBAL BERITA - Aksi kencing mengencing, mobil tangki BBM milik Pertamina jagonya, lihat saja hampir setiap harinya jalur lintasan KL.Yosudarso Medan Labuhan hingga Simpang KIM Kecamatan Medan Deli,mobil tangki kencing kian marak tanpa tersentuh aparat kepolisian atau kuat dugaan Oknum ini telah mendapatkan setoran, padahal secara terang-terangan melakukan aksi penyelewengan BBM bersubsidi tersebut terus berlangsung dipinggir jalan,tidak mungkin  pejabat -pejabat yang bertugas diBelawan khususnya tidak tahu aksi ini,sebab para pemain buang BBM subsidi ini terang -terangan  dipinggir jalan.

Meski sebelumnya ada razia kuda laut yang melibatkan petugas Polisi dan Petugas TNI AL dan TNI AD plus PM nya serta Pihak Pertamina sendiri guna memberantas praktik penyalahgunaan BBM dan Lokasi Siong yang marak berdiri namun saat ini kuda lautnya udah jadi kuda lumping yang selalu tutupmata.

Terbukti belakangan ini lokasi siong kian merajarela disinggahi mobil tengki untuk kencing BBM bersubsidi beberapa kaleng hingga drum terlebih di lokasi sepanjang jalan Yossudarso Martubung KM 15,  lokasi siong di dekat simpang PT KIM Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli dan di jalan perbatasan Rahmabuddin dan Terjun di Marelan, bahkan di jalan minyak persis di depan kantor Koperasi TKBM Pelabuhan Belawan serta banyak lagi lokasi kencing BBM yang tak dapat disebutkan satu persatu.

Warga pun mengharapkan kepada petugas yang telah dibentuk oleh  Pihak Kepolisian Poldasu bekerja sama dengan Pihak Pertamina dan Pihak  TNI AL dan TNI AD yang turut juga pihak satpol PP  Untuk membrantas adanya pencurian BBM  melalui Mobil tengki yang selalu singgah dan masuk kedalam Gudang yang telah disediakan dipinggiran jalan dan Juga  warga mengharapkan pihak Operasi Kuda laut jangan jadi kuda lumping yang selalu picing mata,kata warga.(AG/GB/MDN).

BELAWAN | GLOOBAL BERITA - Banyak kalangan mempertanyakan kenapa ikan impor diprotes ditengah pasar global dan siapa yang diuntungkan dalam praktik ikan impor ? kalau dilihat dari pasaran harga di sejumlah pasar ternyata harga ikan impor yang lebih murah rata-rata Rp15 ribu/Kg sedangkan harga ikan lokal justru lebih mahal Rp 20 ribu/Kgnya.

Selisih harga tersebut ternyata mengancam perdagangan ikan lokal hasil tangkapan nelayan tradisional, bahkan bisa mengancam bangkrutnya usaha penangkapan ikan.Apalagi saat ini sudah banyak kalangan pengusaha perikanan yang beralih mengimpor ikan ketimbang melautkan kapal ikan dengan resiko serta biaya operasional yang tinggi dan rugi.

Rusli As yang juga selaku penggurus dari Himpunan Pedagang IkanGabioan (HIPIGAB) melalui Gloobalberita Kamis (04/10/2012) tak menapik adanya ancaman ikan impor yang dapat merusak bisnis pasaran ikan lokal hasil tangkapan nelayan. Ia menilai Indonesia khususnya Sumut belum siap menghadapi pasar global dari masuknya ikan impor, ia berharap pembatasan kuota serta ada pengawasan ketat terhadap masuknya ikan impor agar harga ikan lokal nelayan tak terganggu.

Rusli yang juga Ketua Forum Taruna Nelayan Indonesia (FTNI) Kota Medan tersebut juga mengatakan adapun perbedaan ikan impor dengan lokal,bila ikan impor dimasak atau direbus maka dagingnya akan menyebar dan rasanya hambar, sedangkan ikan lokal bila direbus dagingnya masih padat serta rasanya manis.Ujarnya.

Sebab sesuai Keputusan Menteri Kelautan Perikanan nomor 32 tahun 2011 tentang jenis-jenis ikan impor yang boleh diimpor menyebutkan ikan jenis gembung (Aso-aso) dan selayang tak boleh diimpor namun nyatanya jenis ikan ini pula lolos masuk diimpor hingga merambah ke pasar tradisional.

Kita juga mempertanyakan kuota yang diberikan untuk pemindangan ikan ternyata tak sesuai dengan yang dipasok sebab kebanyakan ikan impor yang seharusnya izin pemindangan malah beredar luas ke masyarakat
serta diedarkan kembali dengan digantikannya ikan kotak impor tersebut menjadi ikan berfiber selanjutnya dikirim ke daerah di Sumut.

Dari hasil investigasi dan pengecekan di pasaran, sejumlah ikan laut lokal memang harganya tetap bertahan tinggi rata-rata diatas Rp20 ribu keatas, sedangkan untuk ikan impor kotakan harganya Rp 150 ribu/kotak
dengan berat perkotak sekitar 10 Kg dengan harga Rp 15 ribu/Kg,biasanya telah dirubah menjadi ikan lokal dengan harganya berkisar Rp18 ribu hingga Rp20 ribu.

Selisih harga ikan di pasaran ternyata dimanfaatkan sejumlah pedagang ikan untuk mensunglap ikan impor menjadi ikan lokal apalagi pasaran ikan lokal saat ini sedang tinggi sebab konsumen umumnya sulit membedakan ikan impor dengan ikan lokal.

Menurut salah seorang pedagang ikan di pasar tradisional di Pasar Belawan, kenaikan harga ikan lokal terjadi karena banyaknya permintaan akan ikan ditengah musim hujan dan berombak ini, "Harga ikan lokal
wajar naik ditambah lagi banyaknya permintaan ikan di pasar belakangan ini. (Agus salim).