Belawan,Digital Global.com - Kalangan petani tambak udang maupun petani budidaya
air payau saat ini sangat mengeluhkan pencemaran aliran sungai
yang merambah ke kawasan tambak milik nelayan,
Petani tambak berharap
ada tindak tegas dari instansi terkait guna menekan pencemaran yang
terjadi khususnya di sekitar kawasan Sicanang Belawan sehingga usaha
tambak ikan nila maupun udang tak terancam gagal panen.
Harapan itu disampaikan Syahdan selaku ketua Kelompok nelayan Suka
Karya 6 budidaya air payau melalui,Digital Global Minggu (05/02/2012) di
Sicanang Belawan sembari menunjuk sejumlah tambak udang serta tambak
ikan yang gagal panen akibat air limbah yang menerobos masuk tatkala
banjir pasang laut melanda.
Menurut Syhadan, dulunya usaha tambak udang dan ikan mereka
menghasilkan panen yang memuaskan namun sejak banyaknya pabrik berdiri
di kawasan Marelan yang membuang air limbahnya sembarangan ke parit
dan anak sungai menyebabkan kotoran limbah berzat kimia itu masuk ke
tambak milik nelayan menyebabkan hasil panen ikan dan udang merosot
drastis.
Saat ini sangat jarang petani tambak menbudidayakan udang melainkan
kebanyakan budidaya ikan nila maupun ikan mujahir meski harga ikan ini
di pasaran tergolong masih murah sekitar Rp15 ribu/Kgnya namun hanya
berumur 3 bulan saja sudah bisa dipanen serta dipasarkan, jelas
Syahdan yang juga dikenal selaku kelompok binaan dari Distanla Kota
Medan tersebut.(San)
Tidak ada komentar: