Sabtu 4/2
Belawan,Digital Global News- Stasiun Karantina Ikan Belawan membenarkan telah menemukan sebanyak 48 ton ikan gembung impor asal Pakistan yang tidak layak dikonsumsi karena mengandung bahan pengawet jenis formalin."Ikan tersebut harus segera dikembalikan ke negara asalnya atau direekspor," kata Kepala Stasiun Karantin Ikan (SKI) Kelas II Belawan Felix Tampubolon
Keputusan Satasiun Karantina Ikan (SKI) Belawan menolak ikan impor berformalin itu dikeluarkan setelah dilakukan tiga kali uji laboratorium terhadap sampel ikan. Hasil uji laboratorium menunjuk bahwa ikan gembung kuring tersebut terbukti mengandung bahan pengawet jenis formalin.
Ikan gembung kuring yang tiba di Pelabuhan Belawan Medan 12 Desembr 2011 itu akhirnya ditolak masuk ke wilayah Indonesia, karena rentan membahayakan kesehatan masyarakat yang mengonsumsinya. Ketentuan tentang penolakan ikan berformalin diatur dalam Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.15/MEN/2011 tentang Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan yang masuk ke wilayah RI.
"Setiap hasil perikanan yang masuk ke Indonesia harus memenuhi persyaratan mutu dan apabila tidak sesuai dengan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan, kami berhak membuat surat penolakan," ujar dia.
Dia mengingatkan kepada PT Golden Cup Seafood selaku perusahaan pengimpor ikan tersebut agar segera mengurus proses pengembalian atau reekspornya paling lambat sebelum pertengahan Februari 2012. "Kami belum tahu apakah ikan itu akan dikapalkan kembali ke negara asalnya atau direekspor," ujar Felix.
Dia menambahkan, upaya pencegahan dan pengendalian terhadap produk perikanan yang terkontaminasi bahan berbahaya seperti formalin semakin giat dilakukan oleh semua pihak di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, termasuk SKI Kelas II Belawan.
Oleh karena itu, pihaknya akan tetap melakukan tindakan penolakan maupun pemusnahan terhadap setiap produk perikanan impor yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan ikan dan mutu (re)
Tidak ada komentar: