Medan Labuhan,GloobalBerita.com - Setelah sempat naik dok didermaga gudang Sarwo Gabion bahkan sempat mengalami kerusakan komputer kapal beberapa waktu lalu,menyusul kini kapal bantuan KKP Inka Mina 57 kembali mengalami kerusakan pada bagian mesin pemompaan BBM (Ejos Pump) akibatnya,kapal bantuan tersebut tak efektif dimanfaatkan kalangan nelayan penerima bantuan.
"Saat ini kapal masih nongkrong di dermaga TPI Nelayan Indah menunggu perbaikan mesin pompa minyak, sebelumnya sempat 3 kali dibawa melaut meski hasilnya minim, kita berharap kapal tersebut nantinya bisa dimanfaatkan kembali,"aku Zulfachri Siagian selaku penerima kapal bantuan melalui Koperasi Primer Koperasi Nelayan Indonesia (Primkopneli) saat ditemui Jumat (06/04/2012).
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Walikota Medan Drs Rahudman Harahap MM beserta Kadistanla Kota Medan Ir Wahid Msi menyerahkan 2 unit kapal bantuan dari Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) ukuran 30 GT yakni Inka Mina 56 dan 57 kepada 2 Koperasi Nelayan di kota Medan di aula gedung Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Kelurahan Nelayan Indah Kecamatan Medan Labuhan.
Dua koperasi nelayan yang bernasib mujur selaku penerima kapal ukuran 30 GT jenis pukat langgar tersebut masing-masing Koperasi Citra Nelayan Indonesia dan Koperasi dikelola HNSI Kota Medan diketuai
Zulfahri Siagian yakni Primer Koperasi Nelayan Indonesia.
Ir Wahid Msi selaku Kadistanla Kota Medan menyebutkan, kedua unit kapal bantuan KKP termasuk program 1000 unit kapal nelayan bantuan Pemerintah pusat yang telah diserahkan langsung Walikota Medan, sedangkan kondisi kapal bantuan tersebut dinilai sudah layak untuk dimanfaatkan.Jelasnya.
Terpisah, anggota DPRD Kota Medan dari fraksi PKS Muslim Maksum sempat melontarkan kritikan pedas terhadap 2 unit kapal bantuan yang berbiaya hampir Rp3 miliar tersebut yang diduga sarat dengan mark-up, ia juga sempat mendesak pihak kejaksaan dan BPK-RI untuk melakukan audit serta pemeriksaan terhadap dugaan tersebut.
Terbukti, baru saja kapal tersebut diserahkan sudah sempat naik dok serta mengalami beberapa kerusakan, kita minta pihak penegak hukum dan BPK-RI untuk terus melakukan pengusutannya sebab anggaran dananya berasal dari APBN, kita berharap kedepan masyarakat menolak kapal bantuan yang tidak layak alias kapal abal-abal sebab kota Medan bukan tempat sampah kapal bantuan, kata politisi PKS yang dikenal merakyat serta vokal tersebut.(Hasan)
"Saat ini kapal masih nongkrong di dermaga TPI Nelayan Indah menunggu perbaikan mesin pompa minyak, sebelumnya sempat 3 kali dibawa melaut meski hasilnya minim, kita berharap kapal tersebut nantinya bisa dimanfaatkan kembali,"aku Zulfachri Siagian selaku penerima kapal bantuan melalui Koperasi Primer Koperasi Nelayan Indonesia (Primkopneli) saat ditemui Jumat (06/04/2012).
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Walikota Medan Drs Rahudman Harahap MM beserta Kadistanla Kota Medan Ir Wahid Msi menyerahkan 2 unit kapal bantuan dari Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) ukuran 30 GT yakni Inka Mina 56 dan 57 kepada 2 Koperasi Nelayan di kota Medan di aula gedung Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Kelurahan Nelayan Indah Kecamatan Medan Labuhan.
Dua koperasi nelayan yang bernasib mujur selaku penerima kapal ukuran 30 GT jenis pukat langgar tersebut masing-masing Koperasi Citra Nelayan Indonesia dan Koperasi dikelola HNSI Kota Medan diketuai
Zulfahri Siagian yakni Primer Koperasi Nelayan Indonesia.
Ir Wahid Msi selaku Kadistanla Kota Medan menyebutkan, kedua unit kapal bantuan KKP termasuk program 1000 unit kapal nelayan bantuan Pemerintah pusat yang telah diserahkan langsung Walikota Medan, sedangkan kondisi kapal bantuan tersebut dinilai sudah layak untuk dimanfaatkan.Jelasnya.
Terpisah, anggota DPRD Kota Medan dari fraksi PKS Muslim Maksum sempat melontarkan kritikan pedas terhadap 2 unit kapal bantuan yang berbiaya hampir Rp3 miliar tersebut yang diduga sarat dengan mark-up, ia juga sempat mendesak pihak kejaksaan dan BPK-RI untuk melakukan audit serta pemeriksaan terhadap dugaan tersebut.
Terbukti, baru saja kapal tersebut diserahkan sudah sempat naik dok serta mengalami beberapa kerusakan, kita minta pihak penegak hukum dan BPK-RI untuk terus melakukan pengusutannya sebab anggaran dananya berasal dari APBN, kita berharap kedepan masyarakat menolak kapal bantuan yang tidak layak alias kapal abal-abal sebab kota Medan bukan tempat sampah kapal bantuan, kata politisi PKS yang dikenal merakyat serta vokal tersebut.(Hasan)
Tidak ada komentar: