Medan,Gloobal berita -Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara
(Kapolda Sumut) Wisjnu Amat Sastro menegaskan tidak ada aroma korupsi,
kolusi, dan nepostime (KKN) dan celah permainan calo dalam penerimaan
taruna/i Akademi Polisi (Akpol) tahun 2012 melalui Polda Sumatera
Utara.
“Saya tidak segan-segan untuk mengambil tindakan tegas
dengan memprosesnya pada peradilan umum sesuai perintah dari Kapolri
bila ada oknum atau panitia yang terbukti melakukan kecurangan”, ujar
Wisjnu malam tadi.
Untuk itu, Wisjnu berharap kepada para orang
tua calon Taruna/i agar tidak berusaha main-main melakukan tindakan
yang merugikan diri sendiri. Sebab, jika ditemukan, maka sanksi tegas
berupa pengguguran terhadap calon akan dilakukan. Demikian juga panitia
dan pejabat yang terlibat kecurangan akan dikenakan sanksi tegas.
Dikatakan Wisjnu, proses penerimaan calon taruna Akpol ini berprinsip secara bersih, transparan, akuntabel dan humanis. Dalam penerimaan taruna Akpol ini tetap akan berlaku akuntabel, di mana pelaksanaan dan hasil seleksi dipertanggungjawabkan secara vertikal maupun horizontal, baik kepada pimpinan polri, pemerintah, publik, pengamat, orangtua dan calon taruna sendiri.
Wisjnu mengingatkan semua pihak apabila ada menemukan oknum baik dari panitia maupun dari keluarga besar Polri yang berusaha membujuk dan menjanjikan meluluskan dengan imbalan tertentu atau menakut-nakuti dengan dalih tidak akan meluluskan apabila calon tidak memberikan sesuatu, supaya segera melapor, sehingga bisa segera ditindak. “Jika ditemukan kecurangan segera laporkan kepada saya atau kepada Irwasda dan Bid Propam disertai dengan bukti kuat, agar tidak terkesan fitnah”, tegas Wisjnu.
Setiap kegiatan seleksi akan dilaksanakan dengan jujur, bersih dan tidak dipungut biaya apapun. Untuk itu, kepada orang tua atau wali para calon untuk mendukung kerja keras Polri dalam pelaksanaan rekruitmen ini.
Mantan Kapolda Sulsel itu juga menambahkan, dengan kompleksnya tantangan tugas yang dihadapi, Polri telah melakukan reformasi birokrasi dan salah satunya adalah dalam penyediaan sumber daya manusia Polri. Di samping prinsip bersih, transparan, akuntabel dan humanis, dalam penyediaan anggota Polri ini juga berprinsip kepada sistem manajemen mutu yang berpedoman pada peraturan yang berlaku.
Dikatakan Wisjnu, proses penerimaan calon taruna Akpol ini berprinsip secara bersih, transparan, akuntabel dan humanis. Dalam penerimaan taruna Akpol ini tetap akan berlaku akuntabel, di mana pelaksanaan dan hasil seleksi dipertanggungjawabkan secara vertikal maupun horizontal, baik kepada pimpinan polri, pemerintah, publik, pengamat, orangtua dan calon taruna sendiri.
Wisjnu mengingatkan semua pihak apabila ada menemukan oknum baik dari panitia maupun dari keluarga besar Polri yang berusaha membujuk dan menjanjikan meluluskan dengan imbalan tertentu atau menakut-nakuti dengan dalih tidak akan meluluskan apabila calon tidak memberikan sesuatu, supaya segera melapor, sehingga bisa segera ditindak. “Jika ditemukan kecurangan segera laporkan kepada saya atau kepada Irwasda dan Bid Propam disertai dengan bukti kuat, agar tidak terkesan fitnah”, tegas Wisjnu.
Setiap kegiatan seleksi akan dilaksanakan dengan jujur, bersih dan tidak dipungut biaya apapun. Untuk itu, kepada orang tua atau wali para calon untuk mendukung kerja keras Polri dalam pelaksanaan rekruitmen ini.
Mantan Kapolda Sulsel itu juga menambahkan, dengan kompleksnya tantangan tugas yang dihadapi, Polri telah melakukan reformasi birokrasi dan salah satunya adalah dalam penyediaan sumber daya manusia Polri. Di samping prinsip bersih, transparan, akuntabel dan humanis, dalam penyediaan anggota Polri ini juga berprinsip kepada sistem manajemen mutu yang berpedoman pada peraturan yang berlaku.
Tidak ada komentar: