Jeddah | Gloobal Berita.com -Sekretaris Jendral Organisasi Konferensi
Islam (OKI) Ekmeleddin Ihsanoglu siap berkomunikasi dengan Pemerintah
Myanmar untuk menindaklanjuti misi pencarian fakta atas pembantaian
Rohingya. OKI sebelumnya sudah menggelar pertemuan membahas isu Myanmar
di Arab Saudi, kemarin.
Ihsanoglu turut mengutarakan kekecewaannya terhadap komunitas internasional yang tidak sanggup menghentikan kekerasan di Negara Bagian Arakan, Myanmar yang dilakukan terhadap warga etnis Rohingya. Lewat pidatonya di Komite Eksekutif OKI, Ihsanoglu menegaskan, perbedaan pendapat yang ada di komunitas internasional terhadap isu Rohingya, memotivasi OKI untuk bersatu dan mengambil tindakan.
Selama ini, kantor perwakilan OKI di New York, Amerika Serikat (AS) siap bekerja sama dengan negara-negara anggotanya dan negara anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk menyelamatkan Rohingya. Ihsanoglu pun menyarankan pembentukan komite pencarian fakta untuk peristiwa pembantaian itu. Demikian, keterangan tertulis OKI yang diterima Okezone, Senin (6/8).
Di akhir pidatonya, Ihsanoglu mendesak Komisi HAM OKI untuk mempelajari isu krisis Myanmar dalam pertemuannya yang akan diselenggarakan di Turki, pada akhir Agustus. Selain itu, Ihsanoglu berharap Bangladesh setidaknya dapat meninjau ulang kebijakannya terhadap para pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari negaranya, menuju Bangladesh.
Direktur Jendral Serikat Arakan Rohingya (ARU) Waqar Uddin terlihat menangis dalam pertemuan OKI, kemarin. Uddin mendesak OKI untuk mendukung saudara-saudaranya di Arakan, yang menjadi korban kekerasan. Uddin pun sangat mendukung pemberlakuan sanksi ekonomi terhadap Pemerintah Myanmar. (okc/ARS)
Ihsanoglu turut mengutarakan kekecewaannya terhadap komunitas internasional yang tidak sanggup menghentikan kekerasan di Negara Bagian Arakan, Myanmar yang dilakukan terhadap warga etnis Rohingya. Lewat pidatonya di Komite Eksekutif OKI, Ihsanoglu menegaskan, perbedaan pendapat yang ada di komunitas internasional terhadap isu Rohingya, memotivasi OKI untuk bersatu dan mengambil tindakan.
Selama ini, kantor perwakilan OKI di New York, Amerika Serikat (AS) siap bekerja sama dengan negara-negara anggotanya dan negara anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk menyelamatkan Rohingya. Ihsanoglu pun menyarankan pembentukan komite pencarian fakta untuk peristiwa pembantaian itu. Demikian, keterangan tertulis OKI yang diterima Okezone, Senin (6/8).
Di akhir pidatonya, Ihsanoglu mendesak Komisi HAM OKI untuk mempelajari isu krisis Myanmar dalam pertemuannya yang akan diselenggarakan di Turki, pada akhir Agustus. Selain itu, Ihsanoglu berharap Bangladesh setidaknya dapat meninjau ulang kebijakannya terhadap para pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari negaranya, menuju Bangladesh.
Direktur Jendral Serikat Arakan Rohingya (ARU) Waqar Uddin terlihat menangis dalam pertemuan OKI, kemarin. Uddin mendesak OKI untuk mendukung saudara-saudaranya di Arakan, yang menjadi korban kekerasan. Uddin pun sangat mendukung pemberlakuan sanksi ekonomi terhadap Pemerintah Myanmar. (okc/ARS)
Tidak ada komentar: