PROYEK PNPM MANDIRI DI KELURAHAN SITI REJO II KECAMATAN MEDAN AMPLAS DIDUGA PENUH REKAYASA
Medan Amplas | Gloobalberita.com- Program nasional pemberdayaan masyarakan {PNPM} Mandiri perkotaan yang semestinya bergulis secara transparan demi meningkat kan sumaberdaya masyarakat yang mandiri seperti yang tertuang dalam petunjuk teknis oprasional {PTO} Ternyata tidak diterapkan di kecamatan medan amplas.
Hal ini terbukti pada pelaksanaan proyek perbaikan jalan anjlog di link 12 kelurahan siti rejo II kecamatan medan amplas.
Pasalnya pada saat proyek berjalan, para pengelola program yang diperuntuk kan bagi masyarakat ini, dinilai sejumlah warga tidak transparan dan terkesan di rekayasa.
Proyek ini dijalankan mirip mekanisme proyek pribadi. Selain tidak mencantumkan papan informasi, proyek ini juga tidak jelas struktur pengurus dan penanggung jawab nya. Hasilnya, proyek inipun dinilai jauh dari target tujuan program. Hasil pantawan wartawan di lokasi pelaksanaan proyek di link 12 kelurahan siti rejo II kecamatan medan amplas menemukan sejumlah keanehan dalam pelaksanaan program.
Hal ini terungkap saat wartawan bertanya kepada para pekerja selasa 12.09.2012, warga yang sedang melaksanakan perbaikan jalan ini mengaku tidak tahu menau siapa Kelompok suadaya masyarakat nya yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan program tersebut. Ironisnya lagi, para pekerja ini mengaku tak tahu apa itu PNPM mandiri.dan bagai mana mekanisme pelaksanaan nya.
"Ah kami gak tau tuh masalah mekanisme. Yang penting kami disuruh kerja dan digaji" ungkap salah seorang pekerja kepada wartawan. Aneh memang jika kita mendengar jawaban iyang dilontarkan para pekerja yang notabene adalah warga masyarakat setempat, padahal semestinya proyek ini dikelolah dan difahami terlebih dahulu melalui sosialisasi kepada masyarakat. Namun anehnya para pekerja ini terlihat asing akan mekanisme pelaksanaan program. Tidak cumak itu kejanggalan kejanggalan yang ditemukan dalam pelaksanaan proyek PNPM mandiri ini. Pasalnya ada sejumlah warga yang merasa tidak setuju dengan pelaksanaan proyek tersebut karna dinilai tidak maksimal.
"Apa pulak ini, masak cumak menutup parit yang anjlok aja, bukan sekalian jalan nya ikut di cor." ungkap seorang warga yang tak mau disebutkan nama nya. Sayang nya saat hendak meminta keterangan dari para pihak terkait, wartawan mengalami kesulitan karna sangat minim nya informasi terkait siapa penanggung jawab proyek tersebut. Hal ini semakin mempertegas dugaan penyimpangan anggaran maupun prosedur pelaksanaan program. Sampai berita ini diturunkan wartawan media ini masih terus menelusuri dugaan penyimpangan ini. Awak media ini akan berusaha meminta tanggapan dari pihak yang berkompeten guna mendapatkan kejelasan yang lebih akurat..
Masih tingkat Kecamatan aja sudah di Korupsi, gimana lagi tingkat-tingkat besar lainnya? Macam gini apa tidak cepat hancur Negara Indonesia ini dibuat? Tapi sayangnya Aparatur Negara yang terkait sepertinya tutup mata dan tutup telinga seolah-olah tidak pernah dan tidak akan mau mengopeni atau menyelidiki kasus ini. (Ind/Heri)
Tidak ada komentar: