JAKARTA | GLOOBAL BERITA - Akibat penganiayaan terhadap lima wartawan oleh oknum TNI AU, saat
meliput jatunya pesawat Hawk 200, ratusan jurnalis yang tergabung dalam
Solidaritas wartawan anti kekerasan menggelar demonstrasi aksi damai di
depan kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan) di Jalan Medan Merdeka
Barat, Jakarta, Rabu (17/10).
Unjuk rasa ini digelar terkait
peristiwa penganiayaan terhadap lima wartawan tulis dan foto di
Kabupaten Kampar, Riau, Selasa (16/10) oleh sejumlah prajurit TNI-AU.
Unjuk rasa dimulai dari kantor Kemhan dan akan dilanjutkan aksi jaln
kaki menuju ke Istana Merdeka.
Pada saat beberapa jurnalis
berorasi Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono lewat di depan
kantor Kemhan tersebut. Sontak para jurnalis mendekat dan meminta
Panglima TNI untuk turun. Namun mobil yang membawa Agus Suhartono terus
melaju perlahan sambil membuka kaca mobil.
Sebelumnya telah
diberitakan enam wartawan yang menjadi korban penganiayaan tersebut
adalah Febrianto Budi Anggoro (Antara, Biro Riau), Didik Herwanto
(Fotographer Riau Pos), Fakhri Rubianto (Reporter Riau Televisi), Ari
(Tv One), Irwansyah (Reporter RTV), dan Andika (Fotographer Vokal).
Perlu
diketahui, Didik selaku wartawan korban penganiayaan tersebut telah
melaporkan secara resmi kasus kekerasan terhadapnya ke POM AU pada
Kantor Satuan Polisi Militer Lanud Roesmin Nurjadin. Surat pengaduan
tersebut ber-nomor POM-434/A/IDIK-01/X/2012/Rsn.
Laporan resmi
tersebut dilakukannya sekitar pukul 11.00 WIB tentang penganiayaan berat
yang diduga dilakukan oleh Letkol Robert Simanjuntak yang merupakan
anggota Lanud Roesmin Nurjadin beserta beberapa orang anggota Yon 462
Paskhas.
Didik dalam keterangannya mengaku telah menerima tindak
penganiayaan oleh oknum TNI yang tengah berjaga-jaga di sekitar lokasi
jatuhnya pesawat Hawk 200 milik TNI AU tersebut di sekitar pemukiman
warga RT 03/RW 03, Dusun 03, Desa Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu,
Kabupaten Kampar, Riau, Selasa (16/10), sekitar 09.47 WIB. Ia mengaku
dipukul bahkan dicekik oleh oknum anggota TNI. (red)
Tidak ada komentar: