DENPASAR | GLOOBAL BERITA - mengecam penganiayaan perwira menengah TNI AU kepada wartawan di
lokasi jatuhnya pesawat Hawk 200 juga dilakukan di Bali. Mereka
mendatangi Pangkalan Udara (Lanud) dan menggelar teatrikal.
Massa
mengatasnamakan Solidaritas Jurnalis Bali (SJB). Dalam aksinya, mereka
membawa poster yang kecaman terhadap tindakan TNI AU. Mereka juga
menggelar aksi teatrikal dan mengumpulkan identitas serta kamera di
samping "korban" kekerasan.
Aksi ini sebagai protes terhadap
perwira menengah TNI AU, Letkol Robert Simanjuntak, yang menganiaya atau
mencekik fotografer Riau Pos, Didik Herwanto, saat meliput peristiwa
jatuhnya pesawat Hawk 200 di Riau Selasa (16/10/2012).
Korlap
aksi JP Christo mengatakan wartawan Bali menuntut agar Kepala Staf
Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Imam Sufaat, dicopot dari
jabatannya. Pasalnya, kekerasan serupa berulang kali terjadi. Misalnya
kekerasan pada jurnalis saat meliput jatuhnya pesawat Fokker 27 di Halim
Perdanakusumah, Jakarta.
"KSAU sebagai pimpinan di TNI AU harus
bertanggung jawab atas kejadian ini, termasuk Danlanud," kata Christo di
Lanud Ngurah Rai, Denpasar, Rabu (17/10/2012).
Sementara
Danlanud Ngurah Rai, Letkol Pnb Atang Sudrajat mengaku prihatin atas
kejadian kekerasan TNI AU di Riau. "Tidak ada perintah untuk menghalangi
kerja wartawan. Wartawan diberikan akses untuk melakukan tugasnya
mengumpulkan informasi. Penganiayaan terjadi di Riau itu tidak dapat
dibenarkan," katanya.
Tidak ada komentar: