Warga Kurnia Protes Pembangunan Jalan dan Drainase Secara Manual
Belawan,Global Berita.com - Ratusan warga berada di lingkungan 6, 7 dan 9 Jalan Pulau Rupat Kelurahan Belawan Bahari Kecamatan Medan Belawan mengelar aksi protes secara spontan kepada pihak pemborong kegiatan pembangunan drainase serta jalan setapak/ rabat beton yang dikerjakan secara manual, Jumat sore (10/02/2012).
Warga memprotes pengerjaan proyek Menpera tersebut dikerjakan asal jadi tak pakai Redemik beton melainkan dikerjakan secara manual, Kami protes pak, masakan di lingkungan kami ini pengerjaan proyek Menpera bernilai miliaran rupiah hanya dikerjakan secara manual,ungkap sejumlah warga yang mengelar aksi yang dimulai sejak pukul 16.00 WIB tersebut.
Seja adanya aksi protes warga tersebut ternyata menyebabkan pihak kontraktor dari Jakarta tersebut lari terbirit-birit kemungkinan takut melihat banyaknya massa yang datang.
Sebagaimana diketahui, semula proyek pengerjaan jalan setapak sepanjang 650 meter dan drainase sepanjang 1826 meter menggunakan cor beton atau Redemik mobil molen besar yang diperkirakan menelan biaya Rp 3,5 miliar namun belakangan hanya dikerjakan pakai molen secara manual saja.
Warga juga mensinyalir adanya mark up material sebanyak 43 tiang lampu tenaga surya regional, warga curiga bahan-bahan material lampunya dimanipulasi.Kalau pengerjaan proyeknya bagus pasti kami ngak protes, tapi kalau begini cara kerjanya kami khawatir proyek ini tak akan bertahan lama sebab kwalitasnya betonnya diragukan,ungkap warga kembali.(salim)
Belawan,Global Berita.com - Ratusan warga berada di lingkungan 6, 7 dan 9 Jalan Pulau Rupat Kelurahan Belawan Bahari Kecamatan Medan Belawan mengelar aksi protes secara spontan kepada pihak pemborong kegiatan pembangunan drainase serta jalan setapak/ rabat beton yang dikerjakan secara manual, Jumat sore (10/02/2012).
Warga memprotes pengerjaan proyek Menpera tersebut dikerjakan asal jadi tak pakai Redemik beton melainkan dikerjakan secara manual, Kami protes pak, masakan di lingkungan kami ini pengerjaan proyek Menpera bernilai miliaran rupiah hanya dikerjakan secara manual,ungkap sejumlah warga yang mengelar aksi yang dimulai sejak pukul 16.00 WIB tersebut.
Seja adanya aksi protes warga tersebut ternyata menyebabkan pihak kontraktor dari Jakarta tersebut lari terbirit-birit kemungkinan takut melihat banyaknya massa yang datang.
Sebagaimana diketahui, semula proyek pengerjaan jalan setapak sepanjang 650 meter dan drainase sepanjang 1826 meter menggunakan cor beton atau Redemik mobil molen besar yang diperkirakan menelan biaya Rp 3,5 miliar namun belakangan hanya dikerjakan pakai molen secara manual saja.
Warga juga mensinyalir adanya mark up material sebanyak 43 tiang lampu tenaga surya regional, warga curiga bahan-bahan material lampunya dimanipulasi.Kalau pengerjaan proyeknya bagus pasti kami ngak protes, tapi kalau begini cara kerjanya kami khawatir proyek ini tak akan bertahan lama sebab kwalitasnya betonnya diragukan,ungkap warga kembali.(salim)
Tidak ada komentar: